ShoutMix chat widget

ShoutMix chat widget

+(^_^)+

Selasa, 10 Mei 2011

Semut Merah dan Semut Hitam

PDFPrintE-mail

Di dunia hewan, tak ada yang tak mengenal semut merah. Saat matahari bersinar dengan teriknya, semut merah justru rajin mengumpulkan makanan untuk menghadapi musim hujan yang akan datang. Setiap bertemu semut merah lainnya, ia senantiasa menyempatkan diri menyapa mereka. Jika ia melihat hewan lain mengalami kesulitan, ia pun tak pernah ragu untuk datang menolongnya.

Suatu hari ketika semut merah menjalankan aktivitasnya mencari makanan, yang dapat dikumpulkan untuk persediaan musim dingin, seekor semut hitam menyapanya. “Hai, semut merah. Kamu hendak kemana?” “Aku sedang mencari makanan untuk kusimpan sebagai persediaan di musim hujan,
karena sering kesulitan mencari makanan saat itu. Makanya, aku berencana mengumpulkannya sekarang,” jelas semut merah. “Ah, kau terlalu berpikir jauh. Matahari masih bersinar cerah, lebih baik kita bermain-main saja menikmati hari ini,”sahut semut hitam. “Tidak, aku akan bermain seetelah mengumpulkan makanan . Aku pergi dulu ya. Daah, semut hitam!” Semut hitam pun memutuskan untuk mengikuti semut merah mencari makanan.
Mereka menuju tong sampah dan menjelajahi isinya. Semut merah dengan cekatan dan teliti memilah milih makanan yang masih cukup baik untuk dibawa pulang. Sedangkan semut hitam makan apa saja yang menurutnya bisa masuk ke perutnya. Dan setelah dirasa cukup, semut merah mengajak semut hitam pulang. Semut merah pulang dengan membawa sisa-sisa roti di punggungnya, sedangkan semut hitam pulang dengan perut penuh terisi. Di perjalanan pulang, semut merah bertemu dengan temannya sesama semut yang lain. “Tolong, aku lapar sekali,” ujar semut tua itu. “Carilah makanan sendiri, semut tua! Jangan malas dan hanya meminta-minta,” bentak semut hitam. Tetapi semut merah tanpa berpikir panjang, ia langsung memberikan makanan di pundaknya untuk semut tua itu, lalu ia pergi mencari makanan lagi. “Kenapa kau berikan makanan yang sudah susah payah kau dapatkan?” ujar semut hitam. Tetapi, semut merah hanya tersenyum dan menjawab, “Aku cuma ingin berbagi, lagipula masih ada waktu untuk mencari makanan.” Mendengar jawaban itu, semut hitam akhirnyamemutuskan untuk pergi meninggalkannya.
****
Sudah dua hari hujan turun deras diselingi dengan bunyi petir yang memekakkan telinga. Semut merah hanya bisa memuji asma Allah untuk meminta perlindungan-Nya.

Tiba-tiba ia mendengar suara rintihan di depan rumahnya, ternyata semut hitam tengah berjalan kepayahan melawan hujan. “Semut hitam, mampirlah ke rumahku. Di luar sedang hujan,” panggil semut merah. “Tidak, aku mau pergi mencari makanan. Sudah dua hari aku tidak makan,” sahut semut hitam. “Masya Allah, sebenarnya makanan yang kukumpulkan juga sudah habis. Keluargaku sudah memakan semua persediaanku. Aku akan membantumu mencari makanan. Tapi anginnya besar sekali, yang ada nanti malah kita tertiup angin,” jawab semut merah. “Aku tidak peduli, aku sudah tidak kuat lagi menahan lapar ini.” Semut hitam berkata sambil memegangi perutnya.

“Sepertinya aku mendengar ada yang kelaparan?” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan mereka berdua. Rupanya suara itu berasal dari semut tua yang pernah ditolong semut merah. “Kau kelaparan semut hitam? Masuklah ke rumahku, ada banyak makanan di sini,” kata semut tua itu.

Semut hitam dan semut merah bersama-sama masuk ke rumah semut tua, mereka disuguhkan berbagai makanan yang lezat-lezat. “Terima kasih, semut tua. Aku minta maaf pernah menghinamu kemarin. Aku menyesal. Mungkin jika kau tidak ada sekarang, aku sudah mati kelaparan dan kehujanan,” ujar semut hitam. “Berterima kasihlah pada Allah. Ia yang sudah menciptakan rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk. Jika bukan karena kasih sayang, tentu aku tidak akan peduli pada keadaanmu, teman,” jawab semut tua dengan bijak. “Alhamdulillah. Aku berjanji tidak akan menghina dan mencemooh semut lain lagi.”

Bersamaan dengan itu, hujan pun reda berganti dengan langit cerah dan pelangi yang menghiasinya. • (hau)
sumber: muzakki.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More