@. Arti sebuah persahabatan
Persahabatan akan lebih kuat dan sejati jika dilihat sebagai sesama makhluk spiritual yang sama-sama ingin berdamai.
Bantulah sahabatmu dengan tulus dan sebarkan vibrasi syukur pada Tuhan, semoga energi ketulusanmu akan menebar pada sahabatmu.
“Jika tidak mampu menahan arus, janganlah menyeberangi sungai. Jika tidak sanggup menahan godaan teman, pilihlah teman yang memberi rasa aman dan damai”.
Ulurkan tanganmu untuk meringankan beban teman. Tebarkan senyummu untuk menghibur kawan karena tangan maupun bibirmu tidak akan lepas dan berkurang dari dirimu hanya karena membantu yang lain. Semoga jiwamu kian mencerahkan.
Tidak sulit mengajak teman untuk bersuka ria. Ingatlah bahwa teman sejati adalah mereka yang mau berbagi tangis. Dan ia selalu setia ketika kita dalam kesulitan, apapun penyebab dan masalahnya.
Meski lidah tidak bertulang, tetapi begitu mudah mencipta luka. Namun, lidah juga dapat mengobati hati teman yang terluka. Semoga, lidah kita adalah obat bagi siapa saja yang dirundung duka.
Sifat dasar sahabat anda akan terlihat dalam perjalanan jauh yang memakan waktu yang cukup lama, terutama ketika anda mendapatkan kesulitan dalam menempuh perjalanan itu.
“Bila pintu sahabat tertutup, bukalah dengan permohonan maaf dan ucapan terima kasih yang tulus agar pintu persahabatan kembali terbuka”.
@. Belajar menjelajahi pribadi
Menuntut ilmu di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagaikan menulis diatas pasir.
“Jadilah pembelajar seumur hidup karena semakin bertambah umur selalu saja muncul hal-hal baru yang harus kita pelajari agar kita menjadi lebih bijak”.
Belajarlah dari sekitar kita. Di kala muda kesehatan kita abaikan demi mendapat uang. Tetapi di kala tua, uang kita hamburkan demi menjaga kesehatan.
Peristiwa suka duka bagai keping puzzle yang berserakan. Susunlah keping-keping puzzle itu secara utuh. Jangan biarkan mereka terpisahkan sebagai sesuatu yang tidak indahdan tidak bermakna. Jadikan keutuhan puzzle itu sebagai tangga naik untuk meraih kualitas dan kedewasaan spiritual yang lebih tinggi.
Banyak penderita cacat tubuh yang menggapai prestasi luar biasa justru karena kekurangan yang disandangnya. Sesungguhnya, setiap orang menyimpan bakat dan potensi yang luar biasa. Tetapi anehnya justru bagi kita yang dikaruniai kelengkapan tubuh yang sempurna kian terlena dan terpuruk. Bahkan, kita sulit menggapai prestasi luar biasa.
Saat kita masih kecil, kita belajar merangkak, berdiri, hingga berjalan. Selama itu, kita sering kali terjatuh, terluka dan berdarah. Tetapi kita tidah pernah malu, putus asa, apalagi menyerah. Sungguh beruntung orang yang selalu menjaga semangat untuk meraih prestasi dengan belajar dari perilaku dirinya ketika belajar berjalan diwaktu kecil.
Seberapapun jauh mata memandang, mata tdk mampu melihat retinanya sendiri. Kalupun bisa, hanya melalui baayangan pada cermin. Begitulah manusia, selalu ingin berkelana menjangkau luas dunia, tetapitidak mau merenung siapa sebenarnya dirinya.
“Terimalah musibah yang menimpa kita dengan sabar dan introspeksi diri. Semoga musibah yang kita alami dapat mengurangi dosa dan meningkatkan kedewasaan kita dalam menjalani kehidupan”.
Untuk menjadi bijak, kita tidak perlu menunggu sampai tua karena setiap saat dunia senantiasa mengajarkan banyak hal kepada kita. Dibutuhkan sikap untuk mau belajar, merenung dan berusaha.
@. Merawat keagungan pribadi
Bila kita berbicara dengan hati, yang mendengarkannya pun akan mendengar dengan hati.
Dua hal yang sering kali luput dalam keseharian kita adalah menyatakan maaf dan terima kasih.
Memaafkan itu sehat dan menyehatkan karena memaafkan dapat mengurangi beban pikiran dan perasaan. Bahagialah mereka yang senang memaafkan.
Andai kita buka topeng yang menutupi wajah kita, pasti orang-orang disekitar kita akan lari dan pergi meninggalkan kita. Hal itu disebabkan karena dibalik topeng yang indah ini, terkuak segala salah, dosa, dan kejahatan. Mari kita benahi diri ini agar kita tidak perlu lagi mengenakan topeng-topeng kepalsuan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bumi sangat benci terhadap mereka yang berjalan angkuh dan senang berbuat kerusakan. Bila ia meninggal, bumi akan menghimpit penuh amarah kepada dirinya.”
Kepribadian seseorang bisa dilihat dari bacaan yang disenanginya, teman dekat, jenis pekerjaan yang diminati, dan cara memperlakukan orang lain yang belum dikenal.
Nabi pernah bersabda “Orang lanjut usia adalah titipan tuhan di bumi, bagi keluarga yang tulus menjaaga dan merawat merek, maka tuhan akan mencurahkan berkah dan kasihnya tiada terkira.”
Kemuliaan seseorang dimata Tuhan bukan karena warna kulit, penampilan fisik, kekayaan ataupun pangkat melainkan mereka yang memiliki pribadi bersih dan senantiasa berbuat untuk menolong sesamanya.
Orang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain sebenarnya tengah mengalami krisis kepercayaan dan identitas diri.
Jika gigi atau lidah sakit, makanan apapun tidak lagi terasa enak. Begitupun bila hati dan pikiran kita sakit, semua hal selalu dipandang negatif.
Jangan membenci secara berlebihan, bisa jadi apa yang kamu benci itu beralih menjadi sesuatu yang kamu cintai.
Perbuatan ikhlas laksana bunga yang mekar. Pasti terlihat indah dan menyenangkan. Mekarnya bunga adalah peristiwa alami dan wajar, tidak haus pujian dan tepuk tangan.
Betapa indah dan mulianya memiliki hati yang tidak punya ruang untuk membnci dan menyakiti. Yang ada hanya ruang senyum dan cinta kasih yang tidak pernah berhenti pada sesama.
Berkata baik atau buruk sama-sama mengeluarkan kata-kata. Mengapa tidak memilih berkata yang baik dan bermanfaat saja?
0 komentar:
Posting Komentar