ShoutMix chat widget

ShoutMix chat widget

+(^_^)+

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 15 Mei 2011

Terlalu Pintar Malah Susah Dapat Pacar




Selalu ranking kelas dan punya banyak prestasi memang mengagumkan. Namun bukan berarti hal ini selalu menjadi keuntungan lho...

Buktinya, sebagian orang yang dicap sebagai 'wanita pintar' masih menyandang status lajang dan sulit dapat pacar. Jika dilihat-lihat, tampang dan penampilan juga tidak ada kekurangan. Cerdas, enak diajak ngobrol, dan mapan.

Ah, ya mendengar kata yang terakhir itu, ternyata cukup 'menakutkan' bagi sebagian pria. Padahal, kalau yang berstatus 'mapan' adalah pria, itu justru menjadi nilai lebih yang diburu banyak wanita. Sayangnya tidak sebaliknya. Wanita yang pintar dan sudah mapan, seringkali kesulitan untuk mendapat pacar. Itukah yang Anda rasakan?

Bobot, Bibit, Bebet

Tak masalah jika memang mendapat pacar itu menjadi hal yang sangat sulit, karena memang sudah seharusnya Anda tidak terburu-buru menentukan pasangan. Menurut pepatah Jawa, memilih kekasih itu harus diukur bobot, bibit dan bebet-nya. Berpacaran dengan orang yang kurang bisa mengimbangi Anda, akan menjadi sulit untuk ke depannya.

Untuk itulah banyak dokter yang akhirnya memutuskan menikah dengan dokter sesama rekannya. Bukan karena terlalu pemilih, namun, mereka mencari sosok orang yang bisa mengerti dan mengimbangi dirinya.

Rendah hati

Ini yang seringkali hilang dari diri kita. Saat merasa sudah punya posisi yang baik, penghasilan baik, sifat rendah hati cenderung lenyap hilang ditelan bumi. Apalagi jika bertemu dengan pria yang tampaknya OK, namun ternyata tidak. Anda akan cenderung memperlihatkan sikap sombong dan melebihi si dia, sehingga ia merasa direndahkan dan tak pantas untuk Anda.

Terlalu terburu-buru

Bisa jadi, karena terburu-buru menentukan tanggal pernikahan, Anda yang mulanya dekat dengan seseorang menjadi ditinggalkan. Bukan karena pria takut komitmen, namun membicarakan komitmen tanpa ada chemistry yang terjadi adalah seperti memaksakan kehendak pada bawahan. And it won't works.

Pamer prestasi

Baiklah, hampir semua orang tahu bahwa Anda adalah pintar. Banyak penghargaan telah Anda raih, dan tak perlu memamerkan itu semua saat Anda dekat dengan seorang pria. Biarkan ia mengenali pribadi Anda, bukan segudang prestasi dan kepiawaian dalam bidang-bidang yang Anda kuasai.

Pintar adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri dan dimanfaatkan, bukan untuk dipamerkan. So, be yourself! Tunjukkan sisi menarik dari pribadi tanpa harus pamer kemampuan. That will make you perfect as a woman :)

5 Tips Saat Bertemu Kembali Dengan Mantan





Anda sedang berjalan santai, dan secara tidak terduga, Anda bertemu dengan sang mantan. What should you do, darling? 

Mungkin Anda sudah melupakan semua hal indah yang pernah Anda alami bersama sang mantan. Bisa jadi Anda merasa konyol saat menghitung berapa hari Anda menangis saat dia memutuskan Anda. Saat ini Anda sedang dalam masa I'm totally happy without you. Loosing you is not the end of the world. Lalu tiba-tiba BOM... Anda bertemu lagi dengannya setelah menghapus si mantan dari kehidupan Anda.

Apa yang harus dilakukan? Kabur? Anda bukan pencuri yang sedang kepergok oleh polisi, kenapa harus kabur? Anda menoleh ke kanan dan ke kiri, Anda hanya seorang diri, si mantan juga sedang berjalan sendiri (Anda pasti senang, berarti kemungkinan dia masih belum punya pasangan hihihi..). Jika Anda sedang berada di restoran atau duduk di bangku taman seorang seorang diri, lalu si mantan itu menghampiri Anda....

Santai Dan Biarkan Mengalir

Tenang, pasang senyum manis. Sapa mantan Anda, boleh juga menjabat tangannya. Bila dia tiba-tiba duduk di dekat Anda, persilahkan saja (sekalipun Anda ingin kabur secepatnya ke planet lain). Lalu biarkan semua percakapan mengalir. Kalau ada perasaan aneh dan canggung, Anda bisa menanyakan sesuatu yang basa-basi. Mulai dari aktivitasnya, potongan rambut barunya, cuaca yang mendung atau apapun yang menurut Anda membuat santai.

Jangan Bicarakan Pria Lain

Mungkin Anda saat ini sedang diincar atau mengincar seorang pria (yang Anda yakin 100 kali lebih oke dari si mantan yang sedang duduk di dekat Anda), sekalipun bibir Anda tidak tahan untuk menceritakan hal itu, tetap kunci cerita tersebut. Percayalah, percakapan Anda dengannya akan lebih baik tanpa cerita mengenai pria lain. Anda sendiri pasti juga canggung jika mantan Anda menceritakan wanita lain yang sedang dia incar untuk menggantikan posisi Anda.

Masa Lalu Jangan Diungkit

Sepahit dan semanis apapun masa-masa pacaran dengan sang mantan, sebaiknya tidak menjadi bahan perbincangan saat Anda bertemu lagi dengannya. Menceritakan pahitnya masa lalu akan membuat Anda terlihat seolah menyalahkan sang mantan dan membuat Anda tampak menyedihkan. Menceritakan hal yang konyol boleh saja, tetapi akhir dari percakapan itu biasanya akan membuat Anda canggung. Agar aman, ceritakan saja yang lain.

Hindari Sentuh Sana Sini

Di tangan (kecuali jabat tangan), di pipi, di bahu, pokoknya jangan memberi sentuhan seperti orang yang sedang kasmaran. Anda sudah tidak ada hubungan lagi dengan pria yang ada di dekat Anda, sehingga sentuh menyentuh ini akan menjadi sesuatu yang pantang. Sekalipun potongan rambut barunya oh so adorable, tidak perlu sampai menyentuh rambutnya, cukup beri pujian saja. Silahkan tertawa bersamanya dan bercakap-cakap, tetapi tidak dengan sentuhan. Jika dia menyentuh Anda dan Anda merasa tidak nyaman, Anda berhak menolaknya.

Tinggalkan Jika Sudah Saatnya

Anda sudah bercakap-cakap dan berbaik hati menemaninya sebentar. Sekarang, Anda sudah boleh kabur (terlebih lagi jika dia menceritakan kekasih barunya dengan berlebihan). Jangan lupa ucapkan terima kasih karena sudah menemani Anda bercakap-cakap, boleh juga Anda titip salam untuk keluarganya. Lalu silahkan berpamitan, katakan saja Anda harus mengambil baju di laundry atau apapun (sekalipun jadwal Anda kosong).

See? Ini lebih baik daripada Anda membalikkan badan lalu kabur seolah-olah mantan Anda adalah makhluk dari planet lain yang berniat untuk menculik Anda ke dalam pesawat luar angkasa. Anda akan tetap menjadi wanita baik di matanya. Dan bersahabatlah dengan sang mantan tidak terlalu sulit bukan? (wo/wsw)

IBADAH


“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. az-Zariyat: 56)
Hidup dalam  zaman yang sangat kompleks, sangat diperlukan oleh kaum guraba, yang tidak ragu – ragu menjalankan sikap dan tindakan yang dianggap aneh di antara kebanyakan manusia yang telah kehilangan pegangan dan nilai – nilai akidah. Mereka sedih tatkala meninggalkan amalan yang baik, lantas ia dengan cepat bangun dari kealpaannya, membangkitkan semangat berbuat baik yang menimbulkankan ketaatan, kemudian menyesali dengan mendalam segala kelalaian, ini adalah ciri orang yang telah mendapat peetunjuk dari Allah SWT. Kesedihan yang sebenarnya adalah yang disertai dengan kesenangan, yaitu bangkit dan menjadi taat dengan kesadaran yang penuh.
Oleh karena itu memohonlah kepada Allah agar kita dijauhkan dari godaan setan, sehingga kita dapat beribadah menghadap ke hadirat-Nya sebaik – baiknya. Sebagimana doa yang dianjurkan untuk kita baca:
“ Wahai Tuhanku, aku mohon perlindungan pada-Mu dari godaan setan dan aku mohon perlindungan pada-Mu Tuhanku atas kedatangannya.”
            Ketika Allah SWT. memberikan rezeki ketaatan padamu dan Ia merasa cukup dengan ketaatanmu, maka ketahuilah bahwa Allah telah melimpahkan kenikmatan ketaatan kepadamu baik lahir dan batin. Harapan orang – orang Mukmin dan orang – orang Saleh di dunia ini adalah:
1.      Agar mereka dapat mengerjakan seluruh perintah-Nya secara lahir, maksudnya mengerjakan semua ketaatan dalam mengikuti dan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
2.      Bergantung pada Allah SWT. dalam batin, maksudnya hanya pada Allah SWT. kita bersandar dan berharap, bukan pada yang lain-Nya.
Bila harapan tersebut telah tercapai dengan baik oleh seseorang, berarti ia telah benar – benar memperoleh kenikmatan yang sangat agung, yaitu kenikmatan lahir dan batin. Dengan kenikmatan yang terasa pada lahir dan batin dalam ketaatan yang diberikan oleh Allah SWT. pada seorang hamba, akan tercapai puncak angan – angannya dalam mengisi kehidupan dunia dan menuju kehidupan akhirat. Memang begitulah harapan seorang hamba yang keimanannya telah tertanam dalam lubuk hatinya dan itulah hidayah Allah yang menyusup ke dalam hati hamba kekal berdekatan dengan-Nya, langgeng dalam menaati-Nya.
Sesungguhnya manusia itu tidak terlepas dari pengawasan Allah SWT. Dalam kehidupan sehari – hari Allah senantiasa bersama kita. Oleh sebab itu, setiap ada kesulitan yang  kita hadapi, maka langsung kita hadapkan pada-Nya dan memohon pertolongan-Nya. Sebab hanya Allah SWT yang Maha Memberi dan Maha Mencukupi ssegala sesuatu.
Ketahuilah, sesungguhnya sebaik – baik permohonan dari seorang hamba pada Allah SWT selalu melanggengkan amal ibadahnya, baik yang lahir maupun batin.
-          Ibadah lahir artinya, seluruh anggota badan menjalankan semua perintah Allah dan senantiasa menjauhi semua larangannya.
-          Ibadah batin artinya, tidak mengandalkan amal ibadahnya, tetapi selalu menerima apa yang telah ditetapkan Allah SWT padanya, baik itu berupa kenikmatan maupun cobaan.

Orang – orang yang memiliki kehidupan ruhani dan orang – orang yang makrifat yang memperhambakan diri pada Allah sangat bersungguh – sungguh mmengabdi pada-Nya, serta menunaikan segala hak dan kewajibannya. Harapan mereka adalah melebihi harapan ahli fikih biasa. Mereka sangat bersunguh – sungguh dalam mengabdi kepada Allah. Maksudnya, memegang teguh adap dan sopan santun dalam hal menunaikan hak Allah serta diiringi kesabaran dan syukur, yaitu sabar ketika menerima cobaan dan syukur ats segala nikmat yang diterima.
Manusia adlah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah, kemudian menerima tugas dan kewajiban pada Penciptannya, yaitu mengabdi (menyembah) secara sungguh – sungguh dan benar, meliputi lahir dan batin. Dalam hal perbadahan tidak ada yang menyimpang antara hati, ucapan, dan gerak tubuh. Ketiga hal itulah yang dissebut ibadah kesempurnaan, dan juga sering disebut sebagai khusyuk dalam ibadah.

Pengertian ibadah di sini sangat luas, tidak terbatas dalam hal sholat, menunaikan zakat, atau puasa pada bulan Ramadan tetapi menyangkut semua pekerjaan yang disukai Allah baik perbuatan maupun perktaan.

Memahami firman Allah seperti tersebut : “tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali menyembah-Ku.” (Q.S> az-Zariyat: 56), maka ibadah sholat menjadi sangat pokok dibandingkan ibadah yang lain. Oleh karena itu, sangatlah perlu untuk memahami segala sesuatu yang dikandung dalam ibadah sholat, baik yang bersangkutan dengan lahir anggota tubuh maupun yang berhubungan dengan gerak hati yang pada dasarnya menuntut  penyerahan secara total.
Firman Allah:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berserah diri pada-Nya.” (Q.S. Ali ‘Imran: 159)   

Selasa, 10 Mei 2011

Seratus Orang Berpengaruh di Dunia


Nabi Muhammad SAW menempati kedudukan nomor satu daftar manusia yang paling berpengaruh dalam panggung sejarah dunia, dihitung sampai sekarang.
Hal ini dinyatakan oleh Michael H. Hart, seorang ahli astronomi dan ahli sejarah terkenal di Amerika Serikat dalam bukunya "The 100" yang terbit baru-baru Amerika Serikat.
Menurut Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di antara milyaran penduduk dunia, karena ia adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan
Daftar nama 100 orang paling berpengaruh itu selengkapnya adalah :
1. Nabi Muhammad SAW
2. Isaac Newton
3. Nabi Isa
4. Buddha
5. Confucius
6. Saint Paul
7. Thai Lun
8. Johan Gutemberg
9. Christopher Columbus
10. Albert Einstein
11. Karl Marx
12. Louis Pasteur
13. Galileo Galilei
14. Aristoteles
15. V.I. Lenin
16. Nabi Musa
17. Charles Darwin
18. Chin Huang Ti
19. Agustus Caesar
20. Mao Tse-tung
21. Genghis Khan
22. Euclid
23. Martin Luther
24. Nicolas Copernicus
25. James Watt
26. Constantine the Great
27. George Washington
28. Michael Faraday
29. James Clerk Maxwell
30. Orville dan Wilbur Wright
31. Antoine Laurent Lavoisier
32. Sigmund Freud
33. lskandar Zulkarnaen
34. Napoleon Bonaparte
35. Adolf Hitler
36. William Shakespeare
37. Adam Smith
38. Thomas Edison
39. Anton van Leuwenhoek
40. Plato
41. Gugleilmo Marconi
42. Ludwig van Beethoven
43, Werner Heisenberg
44. Alexander G Bell
45. Alexander Fleming
46. Simon Bolivar
47. Oliver Cromwell
48. John Locke
49. Michelangelo
50. Pans Urban II
51. Umar bin Khatab
52. Asoka
53. Sam Augustine
54. Max Planck
55. John Calvin
56. William Morton
57. William Harvey
58. Antoine Becquerel
59. Greger Mendel
60. Joseph Lister
61. Nicholas August Otto
62. Louis Daguerre
63. Joseph Stalin
64. Rene Descartes
65. Julius Caesar
66. Francisco Pizarro
67. Hernando Cortes
68. Ratu Isabella I
69. William the Congqueror
70. Thomas Jefferson
71. Jean Jacques Rousseau
72. Edward Jenner
73. Wilhelm Rontgen
74. Johan Sebastian Bach
75. Lau-tzu
76. Enrico Ferni
77. Thomas Maltus
78. Francis Bacon
79. Voltaire
80. John F. Kennedy
81. Gregory Pincus
82. Sui Wen Ti
83. Mani (Manes)
84. Vasco da Gama
85. Charlemagne
86. Cyrys the Great
87. Leonard Euler
88. Nicollo Machiavelli
89. Zoroaster
90. Menes
91. Peter the Great
92. Mencius
93. John Dalton
94. Homer
95. Ratu Elizabeth I
96. Justinian I
97. Johannes Kepler
98. Pablo Picasso
99. Mahavira
100. Niels Bohr

Antibiotik

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Secara sempit antibiotik adalah zat kimia yang secara alamiah dihasilkan oleh organisme hidup yang mampu menghambat pertumbuhan organisme lain, namun kata lain sekarang digunakan untuk menyebut semua obat kemoterapetik anti mikroba. Baik yang diproduksi secara alamiah, senyawa sintetik atau anti biotik diresepkan secara luas untuk mengobati infeksi dan sebagai kemoprofilaksis (pencegahan infeksi dengan memberikan antibiotik sebelum gejala dan tanda muncul)
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan urian di atas yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana defenisi, penggolongan. Penggunaannya sendiri berdasarkan jenis infeksi. Cara kerja dan efek samping penggunaan dari anti biotik
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Dan Pembagian Antibiotik
Antibiotik adalah obat pembasmi mikroba  khususnya yang merugikan manusia
Antibiotik adalah zat-zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba jenis lain. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin. Artinya, obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes.
Penggolongan Antibiotik
Antibiotik dapat digolongkan berdasarkan atas tempat kerja, spektrum aktivitas dan struktur kimianya; penggolongan berdasarkan atas tempat kerjanya seperti pada tabel 10.1:
Penggolongan antibiotik berdasarkan atas spektrum aktivitasnya dapat dibagi atas beberapa golongan yaitu:
1.  Antibiotik dengan spektrum luas, efektif terhadap gram positif maupun gram negatif. Sebagai contoh adalah turunan tetrasiklin, turunan amfenikol, turunan aminoglikosida, turunan miklorida, rifamfisin, beberapa turunan pinisilin (ampisilin, amoxisilin, bekampisin, karbenisilin, hetasilin, dan lain-lain dan sebagian besar turunan xefalosporin).
2.  Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan  terhadap bakteri gram positif. Sebagai contohnya adalah: basitrin, eritrosimin, sebagian besar turunan penisilin seperti benzil penisilin, kloksasili, penisilin G prokain dan beberapa turunan sefalosporin
3.  Antibiotik yang aktivitasnya lebih dominan terhadap bakteri gram negatif. Sebagai contoh adalah kolistin, polimiksin B sulfat dan sulfomisin
4.  Antibiotik yang aktivitas dominan pada Mycobacteriae
Sebagai contoh adalah streptomisin, kanamisin, sikloserin, vimisin dan lain-lain
Tempat Kerja Proses yang dihambat Antibiotik Tipe aktivitas
Dinding sel Sintesis mukopeptida pengikat silang dinding sel sintetsis peptida dinding sel pengikat silang dinding sel sintesis mukopeptisida Basitrasin sefalosporin sikloserina penisilin vankomisin Bakteriosid Bakteriosid Bakteriosid Bakteriosid Bakteriosid
Membran sel Fungsi membran sitoplasma Sda
Integritas membran
Amfeterisin B nistatin polimiksin Fungisid fungisid bakteriosid
Ribosoma


50 S sub unit Sintesis protein Sintesis protein
Sintesis protein
Klomfenikol Erittromisin
Linkomisin
Bakteriostatik Bakteriostatik
Bakteriostatik `
30 S sub unit Sintesis protein Sintesis protein Aminoglikosida Tetrasiklin Bakteriosid Bakteriostatik
Asam nukleat Sintesis DNA dan mRNA Sintesis DNA dan mRNA Aktinomisin Griseofulvin Fungisid Fungisid
DNA dan atau RNA Sintesis DNA Sintesis mRNA Mitomisin C Rifampin Fungisid bakteriosid
  1. Antibiotik yang aktif terhadap jamur. Sebagai contoh adalah grisofulvin, antibiotik polien (nistatin, amfoterisin B)
  2. Antibiotik yang aktif terhadap neoplasma (anti kanker). Contohnya adalah aktinomisin, bleomisin, mitomisin, mitramisin, dan lain-lain
Berdasarkan atas struktur  kimianya antibiotik di bagi menjadi 10 kelompok yaitu:
  1. Antibiotik b-laktam (turunan penisilin, sefalosporin dan b-laktam non klasik)
  2. Turunan amfenikol
  3. Turunan tetrasiklin
  4. Aminoglikosida
  5. Antibiotik makrolida
  6. Antibiotik polipeptida
  7. Antibiotik linkosamida
  8. Antibiotik polien
  9. Antibiotik ansamisin
  10. Antibiotik antrasiklin
Penggunaan Berdasarkan Jenis Infeksi
Saluran Nafas
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
- Farigitis -    Virus -    Str. Pyogenes
-    C. Diphtheria
-    ……. -    Pensilin V, Eritromisin, Penisilin G
-    Penisilin G, Eritromisin
- Otitis Media dan Sinusitis -    Str. Pnemoniea, H Influenza -    S. Aureus, kuman Anaerob -    Amoksisilin/Ampisilin, Eritromisin Kotrimoksazol -    Amoksisilin- Asam Klavulonat
- Bronkis Akut -    Virus -    Str. Pneumoniae, H influenza
-    M. pneoumeniae
-    ………. -    Amoksisilin/Ampisilin
Eritromisin
-    Eritromisin
Eksaserbasi Akut Bronkis kronis -    Str. Pneumoniae, H influenza -    M. pneoumeniae
-    B. catarrhalis (jarang)
-    Amoksisilin- Asam Klavulonat Kotrimoksazol -    Doksisilin
-    Amoksisilin- Asam Klavulonat Kotrimoksazol Eritromisin
Influenza -    Virus influenza A atau B -    ……………….
Pneumonise Bakteri -    Str. Pneumoniae, -    H influenza
-    M. pneumoniae
-    S. Auereus
-    Penisilin V, Eritromisin, Sevalosporin Generasi I -    Amoksisilin/Ampisilin,  Eritromisin Kotrimoksazol, Emulsi-Subaktan, kloramfenikol, Flukorokulnolon
-    Eritromisin, doksisiklin
-    selafosporin
Tuberkolosis Paru -    M. Tuberclosis -    Lozaid + Rifampisin + pirazinamid/etambutol
Infeksi Saluran Kemih
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
Sistitis Akut -  E. Coli S. Saprophyticus, Kuman Garam-negatif lainnya -  Nitrofuarantoin Ampisilin, Triometropin
Pielonefritis Akut -  E. Coli S. Saprophyticus, Kuman Garam anti lainnya, Streptoocus -  Untuk Pasien rawat: Gentamisin (atau aminoglikosid lainnya) kontriokozal parentoral, safalosporin generasi III, azireonam -  Untuk pasien berobat jalan : kotrimokzasol, amoksisilin asam kalvulanat
Prosatitis akut -  E. Coli S. dan Kuman Garam negatif lainnya, E faecalis -  Kotrimokzasol atau flourokuinolon atau aminoglokosid + ampilisin parental
Prostatistis kronis -  E. Coli S. dan Kuman Garam negatif lainnya, E faecalis -  Kotrimokzasol, fluorolknolon atau trimetropin
Infeksi  yang ditularkan melalui hubungan kelamin
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
Uretiritis -  N. gonomhoese (bukan penghasil penisilinase) -  N gonorrhoe (penghasil penisilinase)
-  C. trachomatis
-  Ureplasma urelycticum
-  Ampisilin/amoksisilin/ penisilin G + Probabenesid, seftriakson, tetrasikin -  Seftriakson, fluorokuinolon
-  Doksisiklin/tetrasiklin, aritromisin
Herpes genital -  Virus herpes simpleks -  asiklovir
Sifilis -  T. palidum -  Penisilin G, prokain, Seftriakson, tetrasiklin
Ulkus mode -  H . ducrely -  Kotrimokzasol, eritromisin, Seftriakson, tetrasiklin
Saluran cerna
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
Ginggivitis dan abese gigi -  Infeksi campuran kuman aerob + anarob -  Penisilin G prokain/ penisilin V
Kandidiasis oral -  C albicans -  Nistatin
Enteritis infekslosa -  Virus -  Shingella
-  V cholerae
-  E histolytica
-  C jejuni
-  Berbagai kuman enterik gram
-  ………. -  Kotrimokzaso/ fluorokuinolon/ampisilin
-  Tetrasiklin Kotrimokzasol
-  Metronidazol
-  Eritromisin/fluorokuinolon tetrasiklin
-  Umumnya tidak memerlukan antimikroba
Kolestitis akut -  E. Coli berbagai Kuman enterik Gram negatif, B frogilis -  Ampisilin + gentamisin + ampisilin sulbaktam, selazolin
Perintis karena proporasi usus -  E. Coli berbagai Kuman enterik Gram negatif, kuman anaerob -  Ampisilin + gentamisin + metronidasol, gentamisin + metronidazol/klindamisin, sefoksilin
Kardiovaskulas
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
Endokarditis -  Streptokokus -  Stafilkokus
-  Stafilkokus yang toleran terhadap metisilin (MRSA)
-  Kuman gram-negatif
-  Penisilin G + gentamisin + -  Kolksasilin + gentasimin
-  Vankomisin
-  Sefotaksin + gentamisin
Kulit, otot, tulang
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
-  Impetigo, furukunkel, selutiti, dll -  Gas ganggren
-  Osteomnyelitis akut
-  Str. Pyogenes, S. aureus -  CI. Perfringens
-  S. Aureus
-  Kloksasilin /Eritromisin, Sefalosporin generasi I -  Pinisilin G
-  Klokasilin
Susunan Saraf Pusat
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
-  Meningitis bakterial anak/dewasa -  Meningitis pada neonatus
-  Abes otak
-  Str. Pneumoniae, stafilokokus, H. Influenza -  Meningokokus
-  Berbagai kuman entetrik gram negatif
-  Streptokokus S. aureus enterbacteriaceae. Berbagai kuman anaerob
-  Ampicilin + kloramfenikol (sebagai terapi awal) -  Penisilin G. Kloramfenikol
-  Sefalosporin dewasa ini
-  Penisilin + G. Kloramfenikol/ mentronidasol + sefalosporin generasi III
Sepsis
Jenis Infeksi Penyebab Tersering Pilihan Antibiotik
-  Neonatus -  Anak < 5 tahun
-  Anak > 5 tahun dan dewasa
-  Str. Agalactiae  streptokokus lain kuman enterik gram-negatif -  Str Pneumnoniae, H. Influenza N. Meningitidis S. aureus
-  Kuman enterik gram negatif, S. aureus, streptokokus
-  Streptokokus S. aureus enterbacteriaceae. Berbagai kuman anaerob
-  Ampicilin + aminogilkosid -  Klosasilin/ampisilin + klakloramfeniikol atau ampisilin + klakloramfeniikol
-  Kloksasilin/Sefaklosporin Generasi I + aminoglokosida atau sefalosporin generasi III/ ampisilin= sykvajtan dengan atau tanpa aminogliosida
Cara Kerja Antibiotik
Antibiotik mematikan bakteri atau mencegahnya berkembang biak:
  • Agens bakterisid – misalnya aminoglikosida, sefalospirin dan polimisin, mematikan bakteri dengan cepat
  • Agens bakteriostatik – misalnya sulfonamid, tetrasiklin, dan kloramfenikol – mencegah bakeri berkembang biak tetapi tidak mematikannya
Banyak antibiotik yang bekerja terutama sebagai obat bakteriostatik dapat menjadi bakterisid pada keadaan yang memungkinkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah konsentrasi obat dan jumlah serta jenis bakteri yang ada. Apabila hanya ada sedikit bakteri yang sangat peka dengan dan obat diberikan dalam dosis tinggi, maka suatu obat misalnya psnisilin yang biasanya bakteriostatik dapat menjadi bakterisidal. Mekanisme kerja antibiotik diperlihatkan di tabel 4.3
Antibiotik  menimbulkan efek secara lansung pada dinding sel bakteri atau menembusnya untuk mengganggu mekanisme di taingkat intrasel. Pada semua bakteri, dinding sel terdiri dari lapisan molekul protein yang disatukan oleh ikatan-ikatan silang, tetapi struktur halus tergantung pada apakah mereka termasuk positif gram atau negatif gram, dimana hal ini mempengaruhi kepekaan terhadap berbagai golongan antibiotik. Sebagai contoh, eritromisin menembus dinding sel bakteri positif gram dan efektif dalam pengobtan beberapa infeksi stafilokokus dan streptokokus, tetapi obat ini tidak berefek pada bakteri negatif gram
Efek samping dari Penggunaan  Antibiotik
(+) Gejala Resistensi
Adalah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba oleh antimikroba. Pada pengobatan yang tidak cukup yaitu terlalu singkat waktunya atau terlampau lama dengan dosis rendah atau digunakan pada pengobatan yang tidak perlu misalnya pada luka kecil dan sebagainya dapat mengakibatkan resistensi artinya bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja antibiotik, sehingga khasiat  ini akan menjadi berkurang atau tidak berkhasiat sama sekali. Hampir semua antibiotik dapat menimbulkan resistensi
(+) Gejala Kepekaan
Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan melibatkan sistem imun tubuh hospes. Misalnya pada pemberioan penisilin bila diberikan pada pada seseorang  yang tidak tahan (peka) dapat menimbulkan bintik-bintik merah, gatal-gatal bahkan dapat menimbulkan anafilaksis
(+) Reaksi Toksik
Antibiotik pada umumnya bersifat toksik selektif, tetapi  sifat ini relatif dalam menimbulkan efek toksik, masing-masing antibiotik dapat memiliki terhadap organ atau sistem tertentu pada tubuh horpes. Contoh: golongan tetrasiklin dapat mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi akibat deposisi kompleks tetrasiklin kalsium ortofospat
(+) Super Infeksi
Yaitu infeksi baru yang terjadi akibat terapi infeksi primer dengan suatu antibiotik. Ini terutama terjadi pada pemakaian antibiotik broad spectrum, karena kegiatannya demikian luasnya sehingga flora bakteri usus juga dimatikan. Dan keseimbangan bakteri normal juga tergganggu. Jika terjadi super infeksi tindakan yang tidak perlu diambil untuk mengatasinya  ialah:
-      Menghentikan terapi antibiotik yang sedang digunakan
-      Melakukan biakan mikroba penyebab super infeksi
-      Memberikan suatu antibiotik yang efektif terhadap mikroba tersebut
Berdasarkan kegiatannya, antibiotik  dibagi dalam mikroba tersebut:
a)    Antibiotik yang mempunyai kegiatan luas (Broad Spectrum) yaitu: antibiotik yang dapat mematikan bakteri  gram positif dan bakteri gram negatif. Contoh: tetrasiklin dan derivatnya, kloramfenikol, ampisilin dan lain-lain
b)   Antibiotik yang mempunyai kegiatan sempit (Narrow Spectrum) antibiotik golongan ini hanya aktif terhadap beberapa jenis bakteri, contoh: penisilin, streepmisin, neomisin dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut kami dapat menarik suatu kesimpulan bahwa :
  1. Antibiotik harus dibatasi pada keadaan dimana antibiotik tersebut benar diperlukan. Antibiotik jangan digunakan untuk infeksi ringan atau infeksi virus
  2. Antibiotik spektrum luas tidak diindikasikan untuk infeksi dimana dapat digunakan antibiotik lain yang lebih spesifik
  3. Kebanyakan antibiotik harus diterapkan dirumah sakit dan praktik umum, dimana kebijakannya
Suatu bagian yang memuat satu anggota dari masing-masing golongan antibiotik. Masing-masing anggota tersebut dapat diresepkan tanpa prosedur formal dan disediakan sebagai obat dibangsal
  1. Gantilah segera antibiotik yang dipakai, bila suatu bibit penyakit resisten terhadap antibiotik yang diberikan
Saran
Dalam makalah ini tidak menutup kemungkinana masih terdapat banyak kekurangan baik menyangkut isi maupun penulisan, oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Enjtang, Indan, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung
Rusdiaman 2006, Farmakologi, Akademik Keperawatan Makassar, Makassar
Sartini, 2003, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Lab Farmakologi, UNSRI, Palembang

Plus Minus Meminum Kopi

Kopi mungkin menjadi minuman yang paling dikenal masyarakat dunia. Minuman hitam ini etlah dikenal manusia sejak ratusan tahun lalu. Tak heran jika 80% orang di dunia minum kopi setidaknya satu cangkir sehari.
Minum kopi memang menimbulkan efek segar bagi tubuh. Tak lain karena di dalam kopi terdapat zat aktif yang bernama kafein. Satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100 – 150 miligram kafein.
Dalam “The Pharmacological Basis of Therapeutics” oleh Dr. J. Murdoch Ritchie disebutkan bahwa efek positif dari karein antara lain : menambah kecepatan berfikir dan inspirasi, mengurangi rasa ngantuk dan kelelahan, meningkatkan sensor stimuli dan reaksi motorik; misalnya seorang yang mengetik akan dapat bekerja lebih cepat dan dengan tingkat kesalahan yang kecil.
Secara kedokteran, menurut Dr. Ritchie, kafein yang terkandung dalam 1 sampai 2 cangkir kopi dapat menambah detak jantung, melebarkan pembuluh darah, mendorong aliran sampah-sampah cair maupun padat dalam tubuh, sehingga badan terasa lebih “segar”. Efek inilah yang menyebabkan banyak orang sulit terlepas dari kebiasaan minum kopi.
Sayangnya, kebiasaan minum kopi seringkali memunculkan efek kecanduan, baik secara psikologi maupun fisiologis. Ciri umum kecanduan kopi antara lain rasa letih atau lelah, tak bersemangat dan mengantuk kalau sehari saja tidak minum kopi. 
Konsumsi kopi yang wajar adalah 85 – 200 mg, atau 1 – 3 cangkir kopi per hari. Namun, minum kopi di atas 250 mg sekaligus dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti jantung berdebar, gelisah, insomnia (sulit tidur), gugup, tremor (tangan bergetar), bahkan mual sampai muntah-muntah.
Minum kopi juga berbahayaa bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam. Selain itu, kopi juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal yang berakibat meningkatnya produksi urin. Jadi, jangan heran kalau tak lama sehabis mengkonsumsi kopi, kandung kecing cepat penuh.
Kafein dalam jumlah yang lebih besar, misalnya jika kita minum 10 cangkir kopi berturut-turu, juga bersifat racun bagi tubuh. Efek yang ditimbulkan antara lain : muntah, demam, dan kebingungan secara mental. Kafein dalam jumlah yang sangat besar bahkan dapat menjadi zat yang mematikan. Tapi jangan takut, karena kafein baru bisa mematikan manusia jika dikonsumsi sebesar 10 gram, jumlah ini setara dengan 100 cangkir kopi yang diminum berturut-turut.

KEBAKARAN HUTAN INDONESIA DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA


I.    Pendahuluan

            Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan perlindungannya telah diatur dalam UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun 1997, UU No. 41 tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan. Namun gangguan terhadap sumberdaya hutan terus berlangsung bahkan intensitasnya makin meningkat.
            Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin sering terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara. Gangguan asap karena kebakaran hutan Indonesia akhir-akhir ini telah melintasi batas negara.
            Berbagai upaya pencegahan dan perlindungan kebakaran hutan telah dilakukan termasuk mengefektifkan perangkat hukum (undang-undang, PP, dan SK Menteri sampai Dirjen), namun belum memberikan hasil yang optimal. Sejak kebakaran hutan yang cukup besar tahun 1982/83 di Kalimantan Timur, intensitas kebakaran hutan makin sering terjadi dan sebarannya makin meluas. Tercatat beberapa kebakaran cukup besar berikutnya yaitu tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 hingga 2003.  Oleh karena itu perlu pengkajian yang mendalam untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan.
            Tulisan ini merupakan sintesa dari berbagai pengetahuan tentang hutan, kebakaran hutan dan penanggulangannya yang dikumpulkan dari berbagai sumber dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pengambil kebijakan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi para pencinta lingkungan dan kehutanan. 
           

II.   Kebakaran Hutan dan Faktor Penyebabnya

Api sebagai alat atau teknologi awal yang dikuasai manusia untuk mengubah lingkungan hidup dan sumberdaya alam dimulai pada pertengahan hingga akhir zaman Paleolitik, 1.400.000-700.000 tahun lalu. Sejak manusia mengenal dan menguasai teknologi api, maka api dianggap sebagai modal dasar bagi perkembangan manusia karena dapat digunakan untuk membuka hutan, meningkatkan kualitas lahan pengembalaan, memburu satwa liar, mengusir satwa liar, berkomunikasi sosial disekitar api unggun dan sebagainya (Soeriaatmadja, 1997).
Analisis terhadap arang dari tanah Kalimantan menunjukkan bahwa hutan telah terbakar secara berkala dimulai, setidaknya sejak 17.500 tahun yang lalu. Kebakaran besar kemungkinan terjadi secara alamiah selama periode iklim yang lebih kering dari iklim saat itu. Namun, manusia juga telah membakar hutan lebih dari 10 ribu tahun yang lalu untuk mempermudah perburuan dan membuka lahan pertanian. Catatan tertulis satu abad yang lalu dan sejarah lisan dari masyarakat yang tinggal di hutan membenarkan bahwa kebakaran hutan bukanlah hal yang baru bagi hutan Indonesia (Schweithelm, J. dan D. Glover,  1999).
Menurut Danny (2001), penyebab utama terjadinya kebakaran hutan di Kalimantan Timur adalah karena aktivitas manusia dan hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh kejadian alam. Proses kebakaran alami menurut Soeriaatmadja (1997), bisa terjadi karena sambaran petir, benturan longsuran batu, singkapan batu bara, dan tumpukan srasahan. Namun menurut Saharjo dan Husaeni (1998), kebakaran karena proses alam tersebut sangat kecil dan untuk kasus Kalimatan kurang dari 1 %.
Kebakaran hutan besar terpicu pula oleh munculnya fenomena iklim El-Nino seperti kebakaran yang terjadi pada tahun 1987, 1991, 1994 dan 1997 (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dan UNDP, 1998). Perkembangan kebakaran tersebut juga memperlihatkan terjadinya perluasan penyebaran lokasi kebakaran yang tidak hanya di Kalimantan Timur, tetapi hampir di seluruh propinsi, serta tidak hanya terjadi di kawasan hutan tetapi juga di lahan non hutan.
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topik perdebatan, apakah karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
1.     Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.
2.     Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
3.     Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif negara.
Perladangan berpindah merupakan upaya pertanian tradisional di kawasan hutan dimana pembukaan lahannya selalu dilakukan dengan cara pembakaran karena cepat, murah dan praktis. Namun pembukaan lahan untuk perladangan tersebut umumnya sangat terbatas dan terkendali karena telah mengikuti aturan turun temurun (Dove, 1988). Kebakaran liar mungkin terjadi karena kegiatan perladangan hanya sebagai kamuflasa dari penebang liar yang memanfaatkan jalan HPH dan berada di kawasan HPH.
Pembukaan hutan oleh pemegang HPH dan perusahaan perkebunan untuk pengembangan tanaman industri dan perkebunan umumnya mencakup areal yang cukup luas. Metoda pembukaan lahan dengan cara tebang habis dan pembakaran merupakan alternatif pembukaan lahan yang paling murah, mudah dan cepat. Namun metoda ini sering berakibat kebakaran tidak hanya terbatas pada areal yang disiapkan untuk pengembangan tanaman industri atau perkebunan, tetapi meluas ke hutan lindung, hutan produksi dan lahan lainnya. 
Sedangkan penyebab struktural, umumnya berawal dari  suatu konflik antara para pemilik modal industri perkayuan maupun pertambangan, dengan penduduk asli yang merasa kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan, hutan dan tanah dikuasai oleh para investor yang diberi pengesahan melalui hukum positif negara. Akibatnya kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan melakukan pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah mereka miliki secara turun temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu kebakaran hutan dan masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk memadamkannya.

III.  Kerugian dan Dampak Kebakaran Hutan

3.1. Areal hutan yang terbakar
Beberapa tahun terakhir kebakaran hutan terjadi hampir setiap tahun, khususnya pada musim kering. Kebakaran yang cukup besar terjadi di Kalimantan Timur yaitu pada tahun 1982/83 dan tahun 1997/98. Pada tahun 1982/83 kebakaran telah menghanguskan hutan sekitar 3,5 juta hektar di Kalimantan Timur dan ini merupakan rekor terbesar kebakaran hutan dunia setelah kebakaran hutan di Brazil yang mencapai 2 juta hektar pada tahun 1963 (Soeriaatmadja, 1997).
Kemudian rekor tersebut dipecahkan lagi oleh kebakaran hutan Indonesia pada tahun 1997/98 yang telah menghanguskan seluas 11,7 juta hektar. Kebakaran terluas terjadi di Kalimantan dengan total lahan terbakar 8,13 juta hektar, disusul Sumatera, Papua Barat, Sulawesi dan Jawa masing-masing 2,07 juta hektar, 1 juta hektar, 400 ribu hektar dan 100 ribu hektar (Tacconi, 2003).
 Selanjutnya kebakaran hutan Indonesia terus berlangsung setiap tahun meskipun luas areal yang terbakar dan kerugian yang ditimbulkannya relatif kecil dan umumnya tidak terdokumentasi dengan baik. Data dari Direktotar Jenderal Perlindungan hutan dan Konservasi Alam menunjukkan bahwa kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun sejak tahun 1998 hingga tahun 2002 tercatat berkisar antara 3 ribu hektar sampai 515 ribu hektar (Direktotar Jenderal Perlindungan hutan dan Konservasi Alam, 2003).
3.2. Kerugian yang ditimbulkannya
Kebakaran hutan akhir-akhir ini menjadi perhatian internasional sebagai isu lingkungan dan ekonomi khususnya setelah terjadi kebakaran besar di berbagai belahan dunia tahun 1997/98 yang menghanguskan lahan seluas 25 juta hektar. Kebakaran tahun 1997/98 mengakibatkan degradasi hutan dan deforestasi menelan biaya ekonomi sekitar  US $ 1,6-2,7 milyar dan biaya akibat pencemaran kabut sekitar US $ 674-799 juta. Kerugian yang diderita akibat kebakaran hutan tersebut kemungkinan jauh lebih besar lagi karena perkiraan dampak ekonomi bagi kegiatan bisnis di Indonesia tidak tersedia. Valuasi biaya yang terkait dengan emisi karbon kemungkinan mencapai US $ 2,8 milyar (Tacconi, 2003).
            Hasil perhitungan ulang kerugian ekonomi yang dihimpun Tacconi (2003), menunjukkan bahwa kebakaran hutan Indonesia telah menelan kerugian antara US $ 2,84 milayar sampai US $ 4,86 milyar yang meliputi kerugian yang dinilai dengan uang dan kerugian yang tidak dinilai dengan uang. Kerugian tersebut mencakup kerusakan yang terkait dengan kebakaran seperti kayu, kematian pohon, HTI, kebun, bangunan, biaya pengendalian dan sebagainya serta biaya yang terkait dengan kabut asap seperti kesehatan, pariwisata dan transportasi.
3.3. Dampak Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang cukup besar seperti yang terjadi pada tahun 1997/98 menimbulkan dampak yang sangat luas disamping kerugian material kayu, non kayu dan hewan. Dampak negatif yang sampai menjadi isu global adalah asap dari hasil pembakaran yang telah melintasi batas negara. Sisa pembakaran selain menimbulkan kabut juga mencemari udara dan meningkatkan gas rumah kaca.
Asap tebal dari kebakaran hutan berdampak negatif karena dapat mengganggu kesehatan masyarakat terutama gangguan saluran pernapasan. Selain itu asap tebal juga mengganggu transportasi khususnya tranportasi udara disamping transportasi darat, sungai, danau, dan laut. Pada saat kebakaran hutan yang cukup besar banyak kasus penerbangan terpaksa ditunda atau dibatalkan. Sementara pada transportasi darat, sungai, danau dan laut terjadi beberapa kasus tabrakan atau kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda.
Kerugian karena terganggunya kesehatan masyarakat, penundaan atau pembatalan penerbangan, dan kecelakaan transportasi  di darat, dan di air memang tidak bisa diperhitungkan secara tepat, tetapi dapat dipastikan cukup besar membebani masyarakat dan pelaku bisnis. Dampak kebakaran hutan Indonesia berupa asap tersebut telah melintasi batas negara terutama Singapura, Brunai Darussalam,  Malaysia dan Thailand.
Dampak lainnya adalah kerusakan hutan setelah terjadi kebakaran dan hilangnya margasatwa. Hutan yang terbakar berat akan sulit dipulihkan, karena struktur tanahnya mengalami kerusakan. Hilangnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan lahan terbuka, sehingga mudah tererosi, dan tidak dapat lagi menahan banjir. Karena itu setelah hutan terbakar, sering muncul bencana banjir pada musim hujan di berbagai daerah yang hutannya terbakar. Kerugian akibat banjir tersebut juga sulit diperhitungkan.
Analisis dampak kebakaran hutan masih dalam tahap pengembangan awal, pengetahuan tentang  ekosistem yang rumit belum berkembang dengan baik dan informasi berupa ambang kritis perubahan ekologis berkaitan dengan kebakaran sangat terbatas, sehingga dampak kebakaran hutan sulit diperhitungkan secara tepat. Meskipun demikian, berdasarkan perhitungan kasar yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa kebakaran hutan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat sekitarnya, bahkan dampak tersebut sampai ke negara tetangga.

IV.  Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan

            Sejak kebakaran hutan yang cukup besar yang terjadi pada tahun 1982/83 yang kemudian diikuti rentetan kebakaran hutan beberapa tahun berikutnya, sebenarnya telah dilaksanakan beberapa langkah, baik bersifat antisipatif (pencegahan) maupun penanggulangannya.
4.1.      Upaya  Pencegahan
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dilakukan antara lain (Soemarsono, 1997):
(a)          Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural berupa Pusdalkarhutnas, Pusdalkarhutda dan Satlak serta Brigade-brigade pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI;
(b)         Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan;
(c)          Melengkapi perangkat keras  berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan;
(d)         Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat pemerintah, tenaga BUMN dan perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan;
(e)          Kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga pengendalian kebakaran hutan;
(f)           Pemberian pembekalan kepada pengusaha (HPH, HTI, perkebunan dan Transmigrasi), Kanwil Dephut, dan jajaran Pemda oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup;
(g)          Dalam setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi pembangunan non kehutanan, selalu disyaratkan pembukaan hutan tanpa bakar.
4.2.      Upaya Penanggulangan
Disamping melakukan pencegahan, pemerintah juga nelakukan penanggulangan melalui berbagai kegiatan antara lain (Soemarsono, 1997):
(a)          Memberdayakan posko-posko kebakaran hutan di semua tingkat, serta melakukan pembinaan mengenai hal-hal yang harus dilakukan selama siaga I dan II.
(b)         Mobilitas semua sumberdaya (manusia, peralatan & dana) di semua tingkatan, baik di jajaran Departemen Kehutanan maupun instansi lainnya, maupun perusahaan-perusahaan.
(c)          Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di tingkat pusat melalui PUSDALKARHUTNAS dan di tingkat daerah melalui PUSDALKARHUTDA Tk I dan SATLAK kebakaran hutan dan lahan.
(d)         Meminta bantuan luar negeri untuk memadamkan kebakaran antara lain: pasukan BOMBA dari Malaysia untuk kebakaran di Riau, Jambi, Sumsel dan Kalbar; Bantuan pesawat AT 130 dari Australia dan Herkulis dari USA untuk kebakaran di Lampung; Bantuan masker, obat-obatan dan sebagainya dari negara-negara Asean, Korea Selatan, Cina dan lain-lain.
4.3.      Peningkatan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan
Upaya pencegahan dan penanggulangan yang telah dilakukan selama ini ternyata belum memberikan hasil yang optimal dan kebakaran hutan masih terus terjadi pada setiap musim kemarau. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
(a)          Kemiskinan dan ketidak adilan bagi masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
(b)         Kesadaran semua lapisan masyarakat terhadap bahaya kebakaran masih rendah.
(c)          Kemampuan aparatur pemerintah khususnya untuk koordinasi, memberikan penyuluhan untuk kesadaran masyarakat, dan melakukan upaya pemadaman kebakaran semak belukar dan hutan masih rendah.
(d)         Upaya pendidikan baik formal maupun informal untuk penanggulangan kebakaran hutan belum memadai.
Hasil identifikasi dari serentetan kebakaran hutan menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor manusia dan faktor yang memicu meluasnya areal kebakaran adalah kegiatan perladangan, pembukaan HTI dan perkebunan serta konflik hukum adat dengan hukum negara, maka untuk meningkatkan efektivitas dan optimasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan perlu upaya penyelesaian masalah yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Di sisi lain belum efektifnya penanggulangan kebakaran disebabkan oleh faktor kemiskinan dan ketidak adilan, rendahnya kesadaran masyarakat, terbatasnya kemampuan aparat, dan minimnya fasilitas untuk penanggulangan kebakaran, maka untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di masa depan antara lain:
a.       Melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan, sekaligus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan semak belukar.
b.      Memberikan penghargaan terhadap hukum adat sama seperti hukum negara, atau merevisi hukum negara dengan mengadopsi hukum adat.
c.       Peningkatan kemampuan sumberdaya aparat pemerintah melalui pelatihan maupun pendidikan formal. Pembukaan program studi penanggulangan kebakaran hutan merupakan alternatif yang bisa ditawarkan.
d.      Melengkapi fasilitas untuk menanggulagi kebakaran hutan, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.
e.       Penerapan sangsi hukum pada pelaku pelanggaran dibidang lingkungan khususnya yang memicu atau penyebab langsung terjadinya kebakaran.

V.     Penutup

Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh Undang-undang dan peraturan pemerintah.
2.      Kebakaran merupakan salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin sering terjadi. Kebakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
3.      Berbagai upaya perbaikan yang perlu dilakukan antara lain dibidang penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab kebakaran hutan, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah terutama dari Departemen Kehutanan, peningkatan fasilitas untuk mencegah dan menanggulagi kebakaran hutan, pembenahan bidang hukum dan penerapan sangsi secara tegas.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More